Menanam Sayur Di Lahan Terbatas

Menghijaukan halaman  rumah tidak hanya tanaman buah dan tanaman hias apalagi tanaman penghijauan, banyak masyarakat perkotaan  mulai melirik  tanaman sayuran sebagai penghijau halaman /pekarangan. Tentu alasan lain yaitu menjadi sumber   kebutuhan sayuran segar bagi rumah tangga.  Kegiatan bertanam sayuran dipekarangan bukan aktifitas yang berat melainkan ringan dan menyenangkan, bagi yang menyalurkan hobi baru ataupun lama tentu sangat mengasikan bila kita mampu menanam, merawat sampai menghasilkan bunga, buah yang dalam segar, terjamin kebersihan , terjamin keorganikan tanaman tersebut. Kebanggaan tersendiri bila kita sudah bisa mencukupi kebutuhan dapur, malah bisa bisa kita berbagi kepada tetangga ataupun kita jual secara komersial.

Keterbatasan lahan yang dimiliki penduduk perkotaan, terutama diperumahan RS, RSS, ataupun di Apartemen dan Rumah Susun ( Rusun ), yang menyediakan ruang kosong dipekarangan cuma beberapa meter persegi sebagai kebun sayur, pertamanan, ruang parker. Jadi perlu perencanaan yang matang dalam menata ruang disekitar rumah, didepan, samping, bahkan belakang rumah. Anda perlu pengetahuan tentang bertani, berkebun dilahan sempit  yang pada akhirnya menjadi salah satu alternative dalam memanfaatkan halam dan lahan terbatas disekitar rumah kita.

Perencanaan awal untuk  bertanam sayuran disekitar rumah meliputi pemilihan jenis tanaman sayuran yang akan ditanam, model penanaman, dan penataannya diareal tanam. Agar nantinya bila sudah terbentuk penataan kebun sayur, kebun taman dipekarangan akan tertata rapi plus Asri.
Pemanfaaatan lahan pekarangan yang tidak terpakai dapat memberikan manfaat yang sangat besar diantaranya :
  • Sebagai sumber gizi keluarga
          Tanaman sayuran seperti bayam, sawi hijau, kangkung dan lainnya merupakan sumber gizi yang tidak
           ternilai (mengandung protein, vitamin dan mineral yang sangat tinggi dan sangat berguna bagi
           kesehatan anggota keluarga). Sayuran tersebut dapat dipetik segar dan bisa langsung dimasak
           sehingga kandungan gizinya tidak berkurang/rusak. Jadi, secara tidak langsung ada nilai yang dapat
           kita raih karena sayuran yang kita konsumsi merupakan sayuran yang ditanam sendiri sebagai hasil
           jerih payah kita sendiri yang langsung diambil dari pekarangan. Tanaman sayur-sayuran tersebut
           tidak harus dapat ditanam di lahan luas tetapi juga dapat ditanam lahan sempit termasuk dalam pot
           sekalipun.
  • Sayuran Bebas Residu Pestisida Kimia
          Semua sayuran yang ditanam di pekarangan umumnya tidak menggunakan pestisida berbahan aktif
          kimia, sehingga sayuran yang dikonsumi bebas residu (sisa bahan kimia yang tidak terurai yang
          berasal  dari pestisida yan disemprotkan ). Apabila tanaman tersebut terserang hama sebaiknya
          dikendalikan secara mekanis atau dapat juga menggunakan pestisida biologis yang tidak memberikan
          dampak bagi tanaman serta tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Pada umumnya
          hal ini dinamakan dengan sayuran organik atau tanaman organik.
  • Menambah keindahan halaman rumah
          Suasana sejuk, asri, hijau dan udara segar memberikan kesan tersendiri bagi penghuninya, apalagi bila
          disekitar rumahnya ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Tanaman tersebut dapat memberikan
          kenyamanan pada pandangan kita, apalagi bila ditata dengan rapi dan baik. Selain itu, adanya
          tanaman   di pekarangan dapat menjadi filter /penyaring udara dari debu dan asap kendaraan
          bermotor.
  • Sebagai sumber penghasilan keluarga
           Keberadaan tanaman sayuran yang segar langsung dari kebun tentu saja memberikan keuntungan
           lebih, dimana kita tidak perlu repot-repot pergi ke pasar untuk mendapatkannya. Sayuran yang kita
           dapatkan disamping untuk mencukupi kebutuhan sehar-hari, sisanya juga dapat dijual ke pasar.

Mungkinkah dari kegiatan vegetable gardening ini mampu mendapatkan keuntungan? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Meskipun kita hanya bisa menghemat uang sebagian kecil dengan adanya tanaman sayuran di pekarangan, atau bahkan mungkin kita tidak mendapat uang se-sen pun namun ada sesuatu hal yang tidak bisa kita dapatkan dari sekedar nilai uang yaitu kesenangan dan cita rasa. Kalau pun kita tetap ingin melihat dari segi ekonomisnya, maka kita dapat lihat kajian sebagai berikut : misalnya seorang ibu rumah tangga setiap harinya menghabiskan Rp. 2500,- untuk membeli sayuran dan bumbu dapur, namun karena bahan-bahan tersebut telah tersedia, maka dia dapat menghemat sebesar Rp.2500,- setiap harinya atau setidaknya ia dapat menabung sebanyak Rp. 75.000,- selama sebulan, lumayan bisa untuk uang saku anak kita, selamat berkebun...